MARA (Madrasah Aliyah Ruhul Amin) adalah lembaga pendidikan formal untuk anak usia 15 s/d 18 tahun atau yang telah lulus dari sekolah menengah pertama.
Dalam prosess pembelajarannya, MARA menggunakan kurikulum Departeman Agama dipadukan dengan sistem asuhan pesantren, sekolah alam, kelas lingkungan, dan pola belajar terbuka (madrasah open source/MOS).
Dari kader alumni MARA nantinya, proses regenerasi aktifis SPMAA mulai disiapkan secara matang. Pendidikan di MARA bisa ditempuh selama 3 tahun sebagaimana yang berlaku di jenjang sekolah menengah umum. Proses pembelajaran di MARA merujuk pada filosofi pendidikan humanitarian. Di mana institusi sekolah dan peserta didik di dalamnya harus peka terhadap fakta sosial masyarakat di sekitarnya.
Dengan begini, sekolah tidak sekedar berfungsi sebagai lembaga pemintar nalar, tapi juga pencetak kader sosioenterpreneur. Sebuah institusi pendidikan yang memanusiakan manusia, mengagamakan agama, mengimankan iman, dan mengislamkan Islam.
Sejak berdiri tahun 1994 silam, MARA telah meluluskan banyak kadernya yang kini tersebar di seluruh Indonesia. Mereka kembali ke komunitasnya dan melakukan akftifitas sebagai pekerja profesional yang kaya amal sosial. Memilih karir sebagai sosioenterprenur.
Merujuk pada nama yang dipilih untuk madrasah ini yakni “Ruhul Amin” yang berarti Malaikat Jibril, MARA berobsesi menjadikan almamaternya sebagai pelahir kader-kader pelayan Tuhan. Sebagaimana Jibril yang senantiasa patuh kepada perintah Allah dan menjadi pengawal setia bagi para UtusanNYA.