Iseng berandai andai. Misalnya semua manusia diberi freewill. Sebelum lahir ke dunia. Saat masih di alam ruh. Sebelum orangtua mereka saling kenal. Ditanya ingin wajah dan bentuk fisik seperti apa. In total, users can enjoy over casino https://kellyrobbins.net/where-do-casinos-get-their-money/ games, accessible from any web browser. Bebas memilih dan menentukan. Kira kira variasi wajah anatomi manusia sekarang seperti apa ya

Terbayang betapa ruwetnya. Mungkin ada yang hidungnya di belakang. Sebagian matanya di punggung. Yang lain punya sayap. Atau ada yang ingin bernafas pakai insang. Ada pula yang bertubuh setinggi tower. Juga ada yang berjalan dengan perutnya.

Untungnya tidak terjadi. Nyatanya tidak begitu. Faktanya kita tidak bisa memilih seperti apa wajah dan bentuk tubuh kita. Bahkan di mana kita lahirpun kita tak bebas. Lahir sebagai ras apa. Warna kulit, mata dan rambut. Dengan ukuran hidung seperti apa. Sudah fixed.

Semua itu hanya membuktikan satu hal. Kita hidup bukan atas kehendak kita. We look at everything from lobby layout to https://starlitenewsng.com/casino-love-and-honor-in-las-vegas-ebay/ navigation and usability. Ada yang menghendaki kita hidup di bumi. Ada yang mengirim kita ke planet ini. This will enable you to get to know an online slot machine, inside and out, with no restrictions to the amount of time https://parkirpintar.com/numero-de-ruleta-de-casino-de-cero/ you can spend. Bukan bapak ibu kita. Sebab orangtua kita pun sama dengan kita. Tak tahu apa apa. Tiba tiba saja lahir ke bumi.

Kita yang beragama mengimani Tuhanlah yang mengirim kita. Sampean yang atheis meyakini alamlah yang menciptakan manusia. Secara kebetulan. Coincidently. Apapun itu, siapapun itu, yang pasti di luar diri kita. Dan pasti ada maksud kenapa kita dikirim ke planet ini.

Jika yang mengirim kita adalah Tuhan. Dia pasti punya maksud. Dan tentu pula punya aturan. Agar maksud dan tujuan itu terlaksana. Oleh kita manusia. Agar planet ini terjaga dengan lestari. Memastikan semua akan baik baik saja. Playing slot machines online for free is the best way for beginners to join the virtual casino https://tpashop.com/gta-5-casino-all-points-of-interest/ gaming bandwagon. Saat nanti manusia dipanggil kembali.

Entah apa yang merasukinya. Tiba tiba manusia ingin mengatur hidupnya. Tidak mau ikut aturan Tuhan. Manusia jadi lupa asal usulnya. Lalu merasa memiliki hak atas tubuhnya. Atas hidupnya. Berdemo “Ini hidup kami. Jangan atur tubuh kami”.

Kedunguan ini pula yang menyebabkan rasialisme tumbuh. Tidak sadar bahwa
perbedaan itu niscaya. Bahwa kita lahir sebagai siapa itu bukan
skenario kita. Jikapun rasmu hebat, apa hakmu sombong merendahkan ras
lain. Sementara kamu tak berperan apapun atas terciptanya kamu lewat
rasmu.

Sebenarnya mau hidup seperti apa, bebas. Silahkan saja.
Itu hak sampean. Apa hak saya melarang. Tulisan ini bukan untuk men
judge. Tuhan saja memberikan pilihan bebas. Fahadainahu najdain. Sak
karepmu. Namun ada konsekwensi masing masing.

Saya sendiri ragu
ada kebebasan sejati di dunia ini. Yang benar benar semau kita. Yang
tidak ada lagi yang bisa menghalangi kehendak kita. Nyatanya ada waktu,
hukum alam serta hak orang lain. Yang akan senantiasa menjadi batu
sandungan atas kehendak bebas kita.

Sebebas bebasnya kita, masih
dibatasi oleh kebebasan orang lain. Hak hak kita juga dibatasi oleh hak
orang lain. Sekuasa apapun seorang raja, dibatasi oleh kuasa raja negara
lain. Sebanyak apapun kekayaan, takkan mampu memuaskan dahaga “ingin
lebih dan lebih lagi”.

Silahkan tumpuk kekayaan. Lalu kikirlah
sepelit pelitnya. Agar tak berkurang hartamu. Agar terus bertambah saldo
rekeningmu. Toh itu hakmu. Hasil kerjamu. Tetiba kanker, stroke,
diabetes menyapamu. Bisa apa kamu ? Hartamu takkan bisa membeli
kesehatan.

Qorun itu fakta sejarah. Sulit menandingi
kekayaannya. Yang kunci gudang hartanya perlu 40 orang menggotongnya.
Bisa dibayangkan isi gudangnya. Wajar berpikir hartanya akan
membahagiakannya. Toh ujungnya, gunungan emas dan permatanya tak bisa
menolongnya. Saat bumi menelan tubuhnya.

Se diktator apapun
sampean, tetap ada yang lebih diktator. Yang tidak bisa sampean tumpas.
Malaikat maut. Yang tidak peduli setinggi apapun kuasamu. Sebanyak
apapun pasukan dan pendukungmu. Yang lalu menyeretmu
mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu.

Buatlah aturan seketat
mungkin. Untuk mengekang lawan politikmu. Again, speaking with https://clanchronicles.com/are-there-casinos-in-kansas-city/ the support staff is important — they should be able to advise you on which brands are currently going through. Berkuasalah kamu sewenang
wenang mungkin. Pertahankan angkaramu selama kamu bisa. Dengan cara
apapun. Setelah itu apa? Tumpaslah setiap yang berbeda. So what?

Firaun itu kurang kuasa apa. Tandas menindas kaum Israel. Tak cukup
dengan memperbudak yang dewasa. Bayipun disembelih. Sekarang di mana ?
Apa yang dikerjakan di alam sana ? Tersisakah kejayaan yang dia mati
matian pertahankan ?

Ciptakan senjata yang paling mematikan.
Ledakkan rudal yang paling menghancurkan. Agar ngeri lawan lawanmu. Biar
luluhlantak negara musuhmu. Supaya hancur alam dan bangunan musuhmu.
Setelah itu apa? Berapa lama kau bisa menikmatinya ?

Sebanyak
apapun kamu mampu membunuh. Toh pada ujungnya kamu juga akan “terbunuh”.
Oleh malaikat maut. Ada tanah yang akan meremukkan tulang
kesombonganmu. Cacing dan belatung siap menyantap congkakmu. Ada laut
yang akan memusnahkan abu kuasamu.

Mungkin sampean meremehkan
kematian. Sebab menganggap itu akhir. Padahal itu baru awal. Dari sebuah
proses Panjang bertanggungjawaban. Yang akan menjadi awal kehidupan
panjang tanpa akhir. Bahagia atau menderita selamanya.

Silahkan
berbuat semaumu. Tapi sampean tidak bisa membohongi diri. Bahagiamu
hanya halusinasi. Kebebasan ilusi. Esktasi ideologi yang dijejalkan.
Agar tunduk dan jadi pasar untuk produk pemikiran, barang barang dan
pola hidup hedonis. Demi status quo perbudakan modern.

Tuhan
memang memberi kita kebebasan. Untuk memilih dua jalan. Jalan mudah
mengikuti nafsu. Satunya, jalan sulit mengikuti aturan Tuhan. Yang
mengikuti nafsu, seolah bebas. Nyatanya malah membelenggu kita pada
ambigu tak berpintu. Sudah begitu, ada konsekwensi murka Tuhan saat
nanti kembali pada Nya.

Sementara ada pilihan bebas lainnya.
Lewat mengikuti aturan Tuhan. Yang seolah terikat. Tapi sejatinya malah
membebaskan kita dari belenggu ambisi duniawi. Dari kekangan kecintaan
materi. Yang akan menuntun kita pada keteraturan hakiki. Membimbing
hidup pada kedamaian hati dan alam ini.

Alam ini milikNya. Kita
hanya bertugas menjaganya. Tubuh ini milik Nya. Kita diberi amanat
menggunakannya. Memaksimalkannya untuk bisa mengikuti aturan Nya. Otak
dan pikiran ini anugerah Nya. Kita diwanti wanti memakainya untuk
mengendalikan nafsu.

Mengikuti aturan Nya pasti untung. Tuhan
takkan pernah ingkar janji. Sebab DIA yang menghendaki kita begitu.
Hidup ini “permainan-Nya”. Ikuti saja rules of game. Ada reward yang
pasti. Di dunia ketenangan nurani. Di akhirat kebahagiaan surgawi dalam
konsep kebebasan abadi.

Hiduplah semaumu. Ikut aturan Tuhan
Pemilik kesejatian. Atau menuruti nafsu berbalut kebebasan semu. Masing
masing pilihan ada resiko. Pilihlah resiko terkecil. Be smart.

Salam Sabtu Olah Kalbu. Bismillah

Related posts

Leave a Comment